Artikel by KKN UNSOED 2023
Lahan merupakan suatu kawasan yang dapat menjadi aspek penting dalam keberlangsungan hidup manusia. Hal ini dikarenakan setiap orang membutuhkan lahan untuk kehidupannya dan pemanfaatan lahan oleh manusia juga bergantung pada jumlah atau luas lahannya.
Lahan yang terdapat di Desa Makam Kecamatan Rembang terdiri dari lahan pertanian, lahan pekarangan rumah, dan lahan-lahan lainnya. Ketersediaan lahan di Desa Makam juga masih tergolong luas, namun dalam pemanfaatan lahan tersebut masih kurang produktif. Kurang produktifnya lahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pertambahan penduduk, kebutuhan lahan untuk rumah dan fasilitas umum, serta minimnya pengetahuan tentang pengelolaan lahan.
Pengetahuan mengenai pengelolaan lahan sangat penting untuk diberikan pada masyarakat, terutama masyarakat di Desa Makam. Hal tersebut dikarenakan masih banyak masyarakat yang kurang pengetahuan dalam pemanfaatan lahan secara penuh, sehingga dibutuhkan intensifikasi lahan atau pekarangan. Intensifikasi tersebut dilakukan guna mengoptimalkan kembali pekarangan dengan cara menanam jenis hortikultura seperti cabai rawit, tomat, dan timun.
Selain pengelolaan lahan, pengelolaan sampah juga diperlukan sebagai upaya dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Berdasarkan jenisnya, sampah terdiri dari sampah organik dan anorganik. Sampah organik berasal dari makhluk hidup, misalnya sisa sayuran dan buah-buahan yang dibuang. Sedangkan sampah anorganik berasal dari sisa-sisa non hayati dan merupakan hasil campur tangan manusia. Contohnya limbah botol plastik, kardus, plastik pembungkus makanan, dan sebagainya.
Mayoritas permasalahan sampah di Desa Makam yaitu masih berseraknya sampah di pinggir jalan yang disebabkan oleh pengelolaan sampah yang kurang maksimal, seperti mencampur sampah organik dan anorganik karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang pengelolaan sampah berdasarkan jenisnya. Hal itu juga terlihat dari bagaimana tim KKN Unsoed menemukan banyak sampah anorganik yang tertimbun pada saat proses penggalian tanah untuk home decomposer.
Home decomposer menjadi salah satu upaya pengelolaan sampah organik yang mudah dilakukan melalui proses dekomposisi sampah organik rumah tangga untuk menghasilkan pupuk kompos. Dengan adanya home decomposer di setiap rumah, hal ini dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah organik seperti bau dan penyakit.
Maka dari itu, Tim KKN Unsoed mengadakan sosialisasi untuk memberikan pemahaman masyarakat mengenai intensifikasi lahan dan home decomposer. Sosialisasi ini dilaksanakan pada hari Minggu, 9 Juli 2023 pada pukul 10.00 WIB hingga selesai di TK Pertiwi III dengan sasaran Kelompok PKK Dusun 1 Desa Makam.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai intensifikasi pekarangan rumah dan home decomposer, memberikan pemahaman mengenai manfaat yang diperoleh dari adanya pemanfaatan lahan yang optimal melalui intensifikasi pekarangan dan pengolahan limbah organik melalui home decomposer, serta menambah pemahaman dan upaya pengembangan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan mengolah sampah organik.
Para tamu undangan terlihat antusias dalam kegiatan sosialisasi ini. Hal ini ditandai dengan aktifnya peserta pada sesi tanya jawab, seperti menanyakan tentang bagaimana cara melakukan perawatan pada tanaman. Dengan adanya sosialisasi mengenai intensifikasi lahan dan home decomposer ini, diharapkan masyarakat Desa Makam dapat melakukan pengoptimalan pemanfaatan lahan dan home decomposer di sekitar rumah. Selain itu, masyarakat dapat memahami pentingnya kebersihan lingkungan sekitar, serta memperoleh manfaat dari pengelolaan lahan dan sampah organik yang efektif. KKN Unsoed, Juli 2023.